Jumat, 08 Maret 2013

Imbas Kartu Merah MU: Kekalahan, Air Mata & Ancaman Saksi


Wasit Cuneyt Cakir (biru) saat memberi gelandang MU, Nani (17), kartu merah pada laga melawan Real Madrid. (MARCA)
VIVAbola - Sebuah "noktah merah" berbekas usai bentrokanManchester United dengan Real Madrid di Liga Champions lalu. Sebuah kartu merah yang diberikan wasit Cuneyt Chakir pada Luis Nani berujung pada kekalahan, tekanan mental di ruang ganti, air mata, dan kemungkinan besar denda buat pasukan Old Trafford.

Usai bermain cemerlang dan menahan Madrid 1-1 di Santiago Bernabeu, "Setan Merah" kembali menunjukan performa serupa di kandang sendiri. Bahkan, MU sempat unggul lebih dulu setelah Sergio Ramos mendorong bola ke gawang sendiri.

Namun, langkah mereka menjaga misi merebut treble akhirnya sirna. Keputusan wasit untuk mengusir Nani pada awal paruh kedua terlihat jelas mengubah alur permainan. MU akhirnya dipaksa bertekuk lutut 1-2 setelah Luka Modric dan Cristiano Ronaldo sukses memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.

Kontroversi menyangkut kartu merah itu berbuntut panjang. Usai laga, pemain-pemain MU langsung mengerumuni Chakir untuk mempertanyakan keputusannya. Rio Ferdinand melakukan tepuk tangan sarkastik tepat di depan wajah sang pengadil. Michael Carrick, Robin van Persie sampai kapten, Nemanja Vidic, pun ikut melancarkan protes.

Ruang Ganti MU Emosi
Tidak hanya para pemain, manajer MU, Sir Alex Ferguson, ikut-ikut memprotes keputusan wasit. Fergie tampak geram dengan keputusan kontroversial itu. Pelatih berusia 71 tahun tersebut bahkan turun langsung ke pinggir lapangan tak lama setelah Chakir mengusir gelandangnya.

Tidak sampai disitu, Ferguson pun tak menampakkan batang hidungnya pada jumpa pers usai laga. Padahal, hal itu harus dilakukan setiap manajer tiap usai laga. Ketentuan itu sudah ditetapkan oleh UEFA. Usut punya usut, Fergie ogah datang ke jumpa pers karena tekanan yang muncul di ruang ganti Old Trafford pasca kekalahan pahit itu.

""Kami sangat amat kecewa," ujar asisten manajer MU, Mike Phelan, yang menggantikan Ferguson untuk hadir di konferensi pers, seperti dilansir Sky Sports.

"Semua duduk di dalam ruang ganti kebingungan apa yang telah terjadi dan mengapa itu terjadi. Kondisi di ruang ganti cukup tertekan ditambah seorang manajer yang tertekan, karena itu saya yang berada di sini," jelas Phelan.

Ketika ditanya apakah Ferguson sudah berbicara dengan wasit, Phelan menepis hal tersebut. "Tidak. Saya pikir manajer tidak dalam kondisi bisa berbicara soal keputusan wasit," jawabnya.

"Saya pikir kita semua melihat dan menjadi saksi mata dari sebuah keputusan yang tampak terlalu keras, mungkin amat luar biasa pada laga seperti ini," tambah Phelan.
Sanksi Menanti Fergie
Keputusan Ferguson yang menolak hadir di jumpa pers akhirnya berbuah panjang. MU terancam mendapat sanksi karena melanggar peraturan yang sudah ditetapkan.

"UEFA telah membuka proses penyelidikan terhadap MU terkait kewajiban pelatih dan pemain mereka menemui media usai laga. Kasus ini akan diputuskan oleh Badan Disiplin UEFA pada 21 Maret mendatang," kata juru bicara UEFA seperti dilansir Sky Sport.

Tapi, UEFA juga berjanji untuk menganalisa lebih jauh soal keputusan yang dibuat salah satu wasit elitnya tersebut. Meski federasi pimpinan Michel Platini itu menegaskan tidak ada masalah sedikit pun terkait insiden kartu merah tersebut.

"Dia (wasit Cuneyt Chakir) tetap ada dalam daftar ofisial pertandingan kami," tutur juru bicara UEFA seperti dilansir Guardian, Rabu 6 Maret 2013.

"Tapi sesuai prosedur seperti biasanya, kami masih akan menunggu laporan resmi dari delegasi dan wasit pengamat pertandingan. Kami akan melakukan tindakan jika ada laporan yang perlu ditindaklanjuti," ujarnya menambahkan.

Meski kemungkinan besar denda dari UEFA akan dijatuhkan, sikap Ferguson itu mendapatkan pembelaan dari pelatih Real Madrid, Jose Mourinho. Pria yang kerap melakukan Silenzio Stampa (aksi boikot pada media) itu menilai keputusan Fergie sah-sah saja.

"Saya rasa reaksi Ferguson sama seperti saya beberapa tahun yang lalu ketika Pepe dapat kartu merah lawan Barcelona," ujar Mou, meski menilai boikot yang ia lakukan didasarkan diving yang dilakukan pemain lawan.

"Sedangkan Nani melakukan pelanggaran keras. Tapi saya rasa dia layak mendapatkan kartu kuning, tapi wasit sudah memutuskan memberikan kartu merah," tambahnya pada situs resmi Madrid.

Kekalahan MU, Air Mata Nani
Harapan Setan Merah untuk melangkah ke babak selanjutnya Liga Champions masih terjaga sampai menit ke-56. Tapi tragedi akhirnya terjadi.

Dalam perebutan bola, telapak kaki Nani menghajar bagian dada bek Madrid, Alvaro Arbeloa. Keduanya tergeletak di rumput Old Trafford. Nani memegang lututnya, sedangkan Arbeloa berguling sambil memegang rusuknya.

Setelah mendapatkan perawatan, Nani tiba-tiba kaget bukan kepalang. Pasalnya, wasit dengan tiba-tiba mencabut kartu merah dari kantungnya dan mengusir gelandang asal Portugal itu dari pertandingan.

Nani pun memegang kepalanya tanda tak percaya. Ia pun berkali-kali menatap ke arah wasit saat berjalan menuju ruang ganti. Bahkan, tepukan di punggung dari Mourinho tampak tak diacuhkan.

Pemain berkaki cepat itu sadar kalau kartu merah itu akan jadi beban buat timnya. Dan ternyata benar, 10 pemain MU harus rela gawangnya jebol dua kali dalam kurun waktu 15 menit saja.

Nani pun tak bisa menutupi rasa kecewanya. Ternyata peristiwa tersebut membuat Nani stress berat. Setelah masuk ruang ganti dan Nani kemudian menelepon sahabatnya yang berada di Portugal.

"Nani sangat sedih, dia menelepon temannya sambil menangis dan bertanya kepada semua orang apakah dia sudah melakukan hal yang salah di lapangan," ujar sebuah sumber seperti dilansir Daily Mail.

Pukulan telak itu tentu menyakitkan buat Nani. Karena ia jarang diberikan kepercayaan oleh Ferguson musim ini. Saat tampil sejak awal, mantan pemain Sporting Lisbon itu malah melakukan kesalahan fatal.

Misi Bangkit MU Diganjal Chelsea
Meski baru saja tersingkir dengan menyakitkan, tidak ada waktu buat raksasa Inggris itu tuk terus bersedih. MU siap bangkit saat menantang Chelsea di perempat final Piala FA, Minggu 10 Maret 2013.

Dengan peluang trebel melayang, setidaknya sekarang MU sudah mulai mengalihkan fokusnya ke kompetisi lokal. Keunggulan 12 poin atas Manchester City di papan klasemen sementara Premier League, membuat trofi Piala FA jadi salah satu incaran pelipur lara.

Chelsea patut waspada, karena laga perdelapan-final nani bakal dijadikan momen kebangkitanThe Fergie Babes.

"Kami masih ada laga Piala FA dan berada di peringkat tertinggi di Liga. Jadi, kami akan melupakannya dan bangkit," tegas tangan kanan Sir Alex Ferguson itu pada MUTV.

"Ini hal yang harus dilakukan Manchester United. Kami kalah dalam suatu pertandingan dan akan kembali menang usai kekalahan itu," ujar Phelan menambahkan.
Tapi bukannya MU berarti bakal menang mudah. The Blues juga dipastikan tidak ingin malu menghadapi sang rival. Apalagi Chelsea gagal meraih hasil maksimal di dua laga Premier League terakhir. Kedua tim dalam misi ingin bangkit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar