Kamis, 21 Maret 2013

Terkait Kartu Merah Nani Saat Lawan Madrid, RvP Sebut UEFA Pengecut


FOTO:AFP/Andrew Yates
Manchester - Dikartu merahnya Nani, yang memuluskan jalan Real Madrid untuk menyingkirkan Manchester United dari Liga Champions, tampaknya masih sulit diterima Robin van Persie. Ia pun mencibir UEFA dan juga wasit yang memimpin laga itu.

MU yang dibela van Persie tersingkir dari Liga Champions setelah kalah agregat 2-3 dari Madrid, setelah kedua tim bermain 1-1 dan kemudian 1-2 di babak 16 besar.

Kekalahan MU atas Madrid itu sendiri terjadi dalam laga leg II tanggal 6 Maret lalu. Saat itu 'Setan Merah' sempat memimpin 1-0 meski akhirnya kebobolan dua gol balasan setelah bermain dengan 10 pemain usai Nani dikartu merah wasit Cuneyt Cakir.

"Kartu merah itu sama sekali tidak berdasar. Itu bahkan bukan kartu kuning atau tendangan bebas. Nani tak bisa berbuat apa-apa--ia bahkan nyaris tidak mengenai (Alvaro) Arbeloa," keluh van Persie kepada situs AD.nl yang dikutip ESPN Soccernet.

Kartu merah Nani itu sendiri memang sudah memicu kontroversi. Ada yang sepaham dengan van Persie, tetapi ada juga yang mendukung keputusan Cakir. UEFA termasuk ke kategori kedua, membuat van Persie kian kesal.

"Yang terburuk adalah UEFA mendukungnya. Itu pengecut karena aku benar-benar tak memahaminya. Kenapa mereka tak jujur saja dan bilang, 'ia tidak melihatnya'?" sergahnya.

Penyerang asal Belanda itu menambahkan, para pemain Madrid yang timnya tampil jadi pemenang dan lolos ke perempatfinal pun ikut bersimpati dengan nasib MU. Van Persie juga berandai-andai, jika saja kartu merah itu tak ada bukan tak mungkin MU-lah yang kini berada di babak delapan besar.

"Setelah itu para pemain Madrid bahkan mengatakan kepada saya bahwa itu tak pantas akan kartu merah. Selama satu jam semua terlihat bagus, taktik kami berjalan lancar."

"Kami saat itu merasa bisa bikin gol kedua sehingga akan amat sulit buat Real Madrid. Tapi lalu wasit mengeluarkan kartu merah. Real (sebelumnya) sama sekali tak berbahaya. Aku yakin kami bisa mempertahankan keunggulan (jika tak ada kartu merah)," keluh van Persie.

Keluh-kesah van Persie belum berhenti sampai situ. Pemain yang sebelumnya membela Arsenal tersebut lantas mempertanyakan kelayakan dan pengalaman wasit Cakir untuk memimpin pertandingan sepenting itu.

"Sebelu pertandingan aku tak tahu pria itu akan menjadi wasitnya, seorang wasit yang tidak dikenal dan tak pernah menangani pertandingan sebesar itu selama berbulan-bulan," cibir van Persie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar